Sosialisasi SPMI

Badan Penjamin Mutu Universitas ( BPMU ) Universitas Muhammadiyah tangerang (UMT)mulai tanggal 8 Juni  telah menyelenggarakan acara ‘Sosialisasi dan Internalisasi SPMI Kampus Merdeka”. Acara sosialisasi SPMI ini dilakukan secara roadshow mulai dari Rektorat, fakultas-fakultas  sampai ke seluruh unit non akademik  yang ada di Biro, Lembaga, Badan dan Unit (BLBU).

Menurut kepala BPMU Prof .Dr. H. Aris Gumilar, MM, BPMU UMT terus melakukan  perbaikan dan peningkatan mutu sebagai bagian Continuous Improvement. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melakukan evaluasi dan revisi terhadap Pedoman Audit Mutu Internal (AMI) dan Standar Mutu seiring perkembangan UMT untuk menuju universitas yang berkualitas dan berdaya saing sampai tingkat internasional berbasis Green Industry. Pada kesempatan ini Prof. Aris Gumilar, MM juga menjelaskan tentang point-point kebijakan Kampus Merdeka, UMT wajib menyediakan fasilitas bagi mahasiswa untuk menjalankan program MBKM, baik mahasiswa akan mengambil program tersebut atau tidak, semua fasilitas ini harus sudah disediakan .

Pada saat ini UMT sudah melebihi standar minimal(SN DIKTI)yang berjumlah 24 dan 10  standar yang ditambahkan oleh UMT,jadi  semuanya berjumlah 34 standar, Standar ini sudah melampaui SN-Dikti untuk menuju UMT unggul, karena jaika hanya memenuhi SN Dikti nilai akreditasinya baru baik atau C.Semua kinerja dan pelaksanaan catur dharma di UMT harus sesuai dan berpedoman pada standar standar yang sudah ditetapkan yaitu yang  ada dalam standar mutu SPMI UMT.

Pada saat sosialisasi SPMI ini,  didistribusikan 8 dokumen mutu yang terdiri dari Standar Mutu SPMI berbasis MBKM, Kebijakan Mutu SPMI berbasis MBKM,Manual Mutu SPMI berbasis MBKM,Manual Pelaksanaan SPMI ,Pedoman MONEV SPMI berbasis MBKM,Standar Operasional Prosedur MBKM,Renstra UMT 2021-2025, dan Pedoman AMI UMT berbasis 9 Kriteria

Kadiv SPMI, Dr. Warsito, M.Si. menjelaskan bahwa Dalam siklus PPEPP setiap pelaksanaannya memiliki manual mutu. Layaknya setiap satu komponen memiliki satu manual mutu .misalnya standar kemahasiswaan harus dilengkapi dengan Manual mutu perencanaan standar Kemahasiswaan; Manual mutu pelaksanaan standar Kemahasiswaan;Manual mutu evaluasi standar Kemahasiswaan;Manual mutu pengendalian standar Kemahasiswaan;Manual mutu peningkatan  standar Kemahasiswaan. Warsito juga menjelaskan tentang strategi menuju akreditasi unggul dan diakhiri dengan sharing antara peserta dengan Tim BPMU.

Tasyakuran Milad Ke -13 UMT

Tangerang, Rabu (03/08/2022, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) hari ini  genap berusia 13 tahun. Di usia yang tergolong muda ini, UMT terus tumbuh dan bertekad  menjadi universitas unggulan baik skala regional, nasional dan bahkan internasional. UMT menyelenggakan acara Tasyakuran Milad Ke -13 UMT 3 Agustus 2009 hingga 3 Agustus 2022 dengan Tema Bertumbuh Menembus Batas”.

Pada Kesempatan ini hadir dan memberikan sambutan  Rektor UMT  Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd. dilanjutkan sambutan Bupati Tangerang H. Ahmed Zaki Iskandar dan Ketua PP Muhammadiyah  Drs. H.A. Dahlan Rais, M.Hum.

 selain civitas akademika, turut hadir antara lain, Asisten Administrasi Umum (Asda) III Setda Kota Tangerang Engkos Zarkasyi yang mewakili  Pemkot Tangerang, Ketua APTISI Banten PO Abas Sunarya, Ketua PMI Kota Tangerang Oman  Jumansyah serta para tamu lainnya.

Pada kesempatan ini  beberapa pejabat juga memberikan ucapan selamat melalui tayangan video antara lain Walikota Tangerang,  H. Arief R Wismansyah, BSc.,M.Kes., selanjutnya Walikota Tangerang Selatan  Benyamin Davnie, serta Wakil Presiden Republik Indonesia Masa Jabatan 2004-2009 dan 2014-2019  Dr. (HC) Drs. H. Muhammad usuf Kalla..

Pada Acara Milad ini juga diadakan Sidang Senat Terbuka Refleksi Milad UMT ke 13 yang dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah  Prof Haedar Nashir.

Makna tema tema Bertumbuh Menembus Batas, menurut Rektor UMT, bahwa hal itu  berangkat dari perenungan yang diambil dari berbagai sisi dan mendorong UMT agar tidak  diam. “Bertumbuh itu berarti harus bertambah, bisa membesar. Sementara menembus batas  artinya kita tidak boleh puas dengan yang sudah ada,” jelasnya. Amarullah mencontohnya, UMT  tidak boleh puas hanya memperoleh mahasiswa dari Tangerang Raya, tapi juga harus bisa  menarik mahasiswa dari manca negara.